Cara Pengolahan Limbah Etanol  yang Ramah Lingkungan

Perkembangan sektor industri bioetanol di Indonesia tentunya hal yang positif. Namun, tentunya ada berbagai permasalahan. Masalah yang pasti terkait dengan industri apapun adalah limbah. Bahkan, produksi etanol pun menghasilkan limbah.

Salah satu contoh paling akurat adalah industri alkohol di salah satu kawasan di Jawa Tengah. Desa Bekonang di Sukoharjo merupakan kawasan dimana penduduknya memproduksi etanol. Padahal, limbah etanol mengandung BOD dan COD yang cukup tinggi.

Namun, seperti yang banyak diberitakan di media massa, masyarakat setempat juga mengolah limbah etanol tersebut. Mereka memanfaatkannya untuk pupuk cair. Pengelolaan limbah bertujuan untuk menetralisir air dari bahan-bahan terapung. Selain itu, pengelolaan limbah juga dapat menguraikan bahan organik.

Dengan adanya pengelolaan limbah, maka bakteri patogen dapat diminimalisir. Hal ini tentu dapat mendukung kesehatan lingkungan. Tidak hanya itu, faktor estetika juga menjadi pertimbangan.

Ada dua cara pengolahan air limbah. Pertama adalah pengolahan alami. Cara kedua adalah cara buatan. Pengolahan air limbah juga kian berkembang meskipun proses biologi yang paling sering dilakukan. Proses biologi inilah yang dikenal dengan proses fermentasi.

Cara pengolahan limbah etanol tentu harus diperhatikan. Memang, proses destilasi bioetanol pasti menghasilkan limbah atau residu. Namun, limbah dapat berdampak buruk berbahaya jika dibuang ke lingkungan. Pasalnya, residu tersebut memiliki nilai Chemical Oxygen Demand (COD) dan BOD (Biological Oxygen Demand) yang tinggi.

Salah satu alternatif untuk meminimalisir dampak residu etanol di tanah serta air seperti sungai adalah dengan menggunakan residu dalam produksi biomassa mikroba. Residu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai suplemen pakan ternak. Pakan ternak yang dihasilkan akan memberikan tingkat nitrogen yang tinggi yaitu >9% d.m. dan kandungan nukleat yang rendah yaitu ⩽ 10% d.m.
Tata cara pengolahan limbah etanol yang benar harus dapat menawarkan potensi unggul yang digunakan untuk produksi industri protein sel tunggal dari vinasse. Hal ini dikarenakan produktivitas biomassa tertinggi dapat menghasilkan potensi penggunaan vinasse layak serta ekonomis.

Pengolahan Limbah Etanol

Seiring dengan semakin menipisnya persediaan bahan bakar fosil, maka penggunaan biomassa perlu mendapat perhatian. Banyak orang telah menyadari bahwa biomassa bersifat netral terutama dalam akumulasi CO2 di atmosfer. Bioetanol pun kini menjadi pertimbangan bahan bakar yang menjadi alternatif bahan bakar fosil.

Semakin banyak negara yang mengembangkan fermentasi untuk produksi bioetanol dari biomassa. Terlebih, bioetanol dapat menggunakan bahan yang ada di sekitar seperti biji-bijian, jagung atau bahkan singkong.

Produksi bioetanol dari bahan biji-bijian dapat menghasilkan limbah atau residu pasca proses distilasi. Limbah tersebut berasal dari fermentasi biji-bijian kualitas rendah yang digunakan untuk memproduksi bioetanol. Residu tersebut dapat diolah secara hydrothermal dimana nantinya gliserin, asam karboksilat dan senyawa kimia lainnya dapat dipulihkan.

Limbah etanol juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan. Hal ini tentu menjadi hal positif karena pakan adalah salah satu kebutuhan dengan anggaran terbesar untuk semua peternak. Karena itulah, limbah singkong yang difermentasi menjadi etanol juga dapat menjadi pakan bergizi tinggi.

Kemampuan fermentasi dapat dilakukan dengan berbagai bahan baku. Bahan-bahan tersebut adalah limbah bioetanol, dan juga jenis jamur tertentu yang memang memiliki kemampuan berfermentasi. Pasalnya, proses pengolahan dengan fermentasi tersebut dapat menghilangkan racun asam sianida yang berbahaya bagi hewan ternak.
Pengolahan diawali dengan pengenceran limbah cair alkohol. Perlu dilakukan perbandingan residu dan air 1:2 dalam melaksanakan tahapan pengujian serta penentuan kadar gula reduksi. Nantinya, limbah cair ini akan difermentasi dengan beberapa bahan seperti ragi, urea serta NPK. Hal ini dilakukan supaya pengolah mengetahui waktu optimum fermentasi serta lama pendiaman yang dapat menghasilkan kadar etanol tertinggi.

Cara Pengolahan Limbah Etanol

Tetapi, perlu diketahui bahwa rasio residu akan air serta suhu perlu diperhatikan selama proses hydrothermal. Bahkan, pengaruh waktu pengolahan juga dapat mempengaruhi kondisi proses secara optimal. Kondisi optimal pengolahan adalah 5 jam dalam melakukan dekomposisi residu menjadi tar dengan senyawa kimia. Pengolahan dilakukan pada suhu 240 derajat Celcius dengan rasio residu dan air 1:20.

Tahapan berikutnya merupakan proses distilasi etanol. Setelah itu, proses ini diakhiri dengan tahapan karakterisasi etanol dengan menggunakan instrumen GC. Tahap ini memudahkan limbah untuk melewati serangkaian pengujian pendahuluan.

Limbah cair yang digunakan sangat pekat sehingga limbah tersebut perlu diencerkan dulu sebelum proses pengujian dilakukan. Pengenceran limbah cair dilakukan dengan perbandingan 2:1 untuk limbah dan air. Pengenceran dilakukan berulang sebanyak 6 kali.

Kepekatan dari limbah cair ini diindikasikan dengan warna coklat tua. Namun, hasil pengenceran akan mengubah warnanya menjadi lebih jernih berwarna kuning kecoklatan. Setelah itu, hasil yang sudah ada kemudian diuji lagi melalui beberapa pengujian yaitu uji Iodin, benedict, dan Seliwanoff seperti sebelumnya.
Memang semua produksi apapun akan menghasilkan limbah, tak terkecuali etanol. Bisa jadi, ada bahan sisa yang mungkin tidak dapat diproses. Tetapi, ada pula yang masih dapat dimanfaatkan. Kreativitas produsen etanol kini semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya teknologi. Selalu ada upaya dalam memanfaatkan limbah etanol yang dihasilkan.

Petunjuk Mengenai Pengolahan Limbah Etanol Dengan Benar

Limbah etanol sendiri merupakan vinasse yang memiliki kandungan bahan organik tinggi. Disinilah pentingnya penerapan proses biologis. Dengan demikian, air limbah industri bioetanol dapat dimanfaatkan. Pilihannya adalah fermentasi secara anaerob

Tiga manfaat pengolahan serta pemanfaatan air limbah industri etanol cukup banyak. Yang terutama adalah pengguna dapat memanfaatkan kandungan bahan organik tinggi yang ada dalam limbah cair menjadi produk berdaya guna. Biasanya, limbah dapat diolah sebagai pupuk cair.

Manfaat kedua adalah tercapainya stabilisasi proses biokimia pada limbah cair etanol yang sudah diolah. Limbah yang sudah diolah akan menurunkan kadar bahan organik. Dengan demikian, tidak ada unsur hara makro dan mikro yang ditambahkan untuk membuat pupuk cair.

Yang tak kalah penting adalah mengurangi bau yang muncul timbul akibat adanya proses pengolahan bahan organik secara anaerobik. Selain mengganggu masyarakat sekitar industri, aromanya pun dapat mengganggu kesehatan.

Pengolahan limbah cair etanol ataupun industri alkohol lainnya dapat dilakukan dengan metode fermentasi. Dengan fermentasi ini, maka akan dihasilkan etanol lagi. Setelah mengalami pengujian baik uji benedict, Seliwanoff dan iodin, limbah cair tersebut mengandung dekstrin. Limbah cair industri alkohol mengandung kadar glukosa hingga lebih dari 1%;

Hal penting lainnya adalah waktu optimum fermentasi. Waktu optimum yang diperlukan untuk proses fermentasi limbah cair industri alkohol mencapai 96 jam. Namun, apabila waktu pendiaman dilakukan selama dua hari, maka hasilnya adalah kadar etanol mencapai maksimal 81,11%.

Tetapi waktu tersebut bukan waktu optimum dari fermentasi karena 48 jam bisa menjadi masa perkembangan mikroba. Bagaimana penentuan waktu optimum? Waktu penentuan optimum berdasar pada tahap perkembangan mikroba saat proses fermentasi berlangsung.

Awalnya adalah fase adaptasi mikroba dimana mikroba menyesuaikan diri dengan lingkungan. Perkembangan mikroba berlangsung terus sampai fase statis dimana jumlah mikroba tumbuh dan mikroba mati seimbang. Waktu optimum adalah fase statis mikroba.

Kadar etanol tertinggi muncul jika waktu pendiaman optimal. Biasanya, waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kadar etanol mencapai 81,11% apabila mencapai dua hari.
Tidak dapat dipungkiri bahwa etanol menjadi salah satu bahan paling bermanfaat dan tidak akan meninggalkan residu yang merugikan. Etanol sendiri juga dikenal sebagai isopropil, isopropanol atau propan-2-ol. Produk ini merupakan bahan kimia tidak berwarna serta mudah terbakar dengan aroma menyengat. Etanol sendiri relatif tidak beracun serta dapat mengering atau menguap dengan cepat, Etanol bermanfaat besar dimana bahan ini dimanfaatkan sebagai pelarut dan sebagai bahan pembersih.

Dapatkan Etanol Berkualitas Tinggi di Karsavicta

Pelarut merupakan zat yang berbentuk cairan sebagai zat pelarut atau yang mampu melarutkan zat lain. Sebagai pembersih, etanol digunakan untuk membersihkan perangkat elektronik, layar monitor LCD dan kaca atau pun membersihkan noda tinta dari benda seperti kayu, kain dan apapun.

Efektivitas alkohol dari noda ataupun kotoran apapun seperti bekas lem juga sangat tinggi. Peran ini tentunya menjadikan etanol sebagai bahan terbaik untuk berbagai produk. Produk kesehatan, kecantikan, perawatan, menggunakan etanol dengan berbagai persentase, tergantung produk tersebut.

Bahan isopropyl alkohol atau etanol bahkan tidak berbahaya untuk bahan yang dioleskan seperti produk kosmetik, termasuk tonik rambut, parfum, pelembut kulit, shampoo, deodorant, cat kuku, dan banyak lagi. Bahkan produk medis seperti antiseptik, juga menggunakan bahan etanol.

Penggunaan propan-2-ol juga menguntungkan dalam mengawetkan spesimen biologis. Pasalnya, bahan ini lebih murah apabila dibandingkan dengan etanol murni. Terlebih, bahan ini relatif tidak beracun sebagai formaldehida atau pengawet sintetis lainnya.

Tetapi, tentunya perlu ada tindakan hati-hati saat menyimpan atau menggunakannya. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan adalah bahwa bahan ini sangat mudah terbakar. Oleh karena itu, bahan ini harus dijauhkan dari panas dan api.

Apabila ada panas dan api yang bercampur dengan dengan udara atau oksidator lain, maka bahan ini dapat meledak melalui deflagrasi. Residu produk dengan bahan alkohol perlu diwaspadai. Wadah kosong dapat mengkontaminasi sekitarnya. Biasanya, setiap produk memberikan petunjuk apabila produk habis.

Tidak mudah mempertahankan reputasi sebagai distributor etanol terpercaya di tanah air. Namun, Karsavicta sudah membuktikannya. Sebagai distributor etanol yang telah menjadi supplier bagi banyak produsen, Karsavicta konsisten dalam menjadi pemasok bahan etanol yang dibutuhkan berbagai macam produsen.

Karsavicta hadir dengan fasilitas laboratorium berteknologi tinggi berstandar internasional. Sebagai pioneer dari distributor etanol dan bahan kimia di Indonesia, tentunya Karsavicta terus mempertahankan nama baik dengan menyediakan bahan kimia, termasuk etanol untuk berbagai keperluan seperti makanan, kosmetik dan juga campuran bahan makanan yang aman dikonsumsi.

Selain fasilitas lengkap dan berteknologi tinggi serta kualitas produk etanol, Karsavicta juga memiliki tim marketing handal yang memiliki pengetahuan yang mumpuni. Mereka dapat memberikan informasi akurat dan tepat tentang semua produk yang tersedia di Karsavicta.

Tentunya, Karsavicta tidak sekedar mendistribusikan etanol dan produk kimia secara sembarangan. Perusahaan ini juga mengikuti peraturan dan standar untuk penjualan bahan-bahan kimia, termasuk etanol. Dengan demikian, pembeli pun tidak ragu untuk membeli produk dari Karsavicta. Keberadaan Karsavicta selama lima puluh tahun tentu merupakan bukti nyata dari reputasi apik yang dibangun perusahaan ini.


rect